Minggu, 09 Maret 2014

Lavillenie, 1 cm, dan Bubka

Seberapa besar arti perbedaan 1 cm itu ? Tergantung pada siapa pertanyaan itu diajukan. Jika pertanyaan itu diajukan kepada Renaud Lavillenie, maka 1 cm itu boleh dibilang merupakan perbedaan yang sangat besar. Perbedaan yang memerlukan perjuangan sekuat tenaga sepanjang hidupnya dan perbedaan yang membuat dirinya pun kini akan dikenang dalam beberapa tahun atau mungkin dekade mendatang.
Ya, Lavillenie baru saja sukses melakukan lompatan setinggi 6,16 m di ajang Donetsk Meeting di Donetsk pada Sabtu, 15 Februari kemarin. Sebuah rekor dunia baru memecahkan rekor dunia lompat galah atas nama Sergey Bubka dengan selisih 1 cm lebih tinggi.
Gambar
Renaud Lavillenie
Meski hanya perbedaan 1 cm, butuh 21 tahun untuk bisa memecahkan rekor itu karena Bubka sendiri menorehkan rekor sebelumnya pada 21 Februari tahun 1993. Dari panjangnya rentang waktu tersebut, jelas sudah sangat banyak atlet lompat galah yang terus berjuang namun gagal untuk sekedar lebih unggul 1cm saja dari Bubka.
Namun Lavillenie sukses membuat rekor dengan cara yang sangat luar biasa. Tidak hanya soal catatan angka, namun Lavillenie melakukannya di tempat Bubka menorehkan rekor sebelumnya plus di Negara tempat Bubka berasal. Tidak sampai di situ saja, Bubka sendiri menjadi satu dari sekian pasang mata yang menjadi saksi peristiwa bersejarah ini.
“Saya rasa, saya butuh waktu sesaat lagi untuk bisa kembali sadar dan menjejakkan kaki ke bumi karena perasaan saya saat ini sangatlah gembira sekali. Saya hanya berpikir bahwa tempat ini adalah tempat terbaik untuk coba memecahkan rekor dan saya berhasil melakukannya. Ini gila.”
Begitulah komentar Lavillenie setelah pertandingan berakhir. Nampak ia masih tak percaya bahwa ia kini sudah memegang rekor dunia lompat galah baik untuk indoor maupun keseluruhan (rekor outdoor juga atas nama Bubka dengan 6,14 m). Lompatannya adalah lompatan tertinggi sepanjang sejarah lompat galah sejauh ini.
Namun, keberhasilan Lavillenie sendiri tidak datang dengan serta merta begitu saja. Atletik berbeda dengan olahraga permainan yang faktor kejutannya lebih mungkin kerap terjadi. Atletik adalah olahraga terukur yang performa tiap atletnya bisa dihitung dan dicatat sebagai statistik. Faktor kejutan sangatlah minim kemungkinannya bisa hadir sebagai kenyataan.
Sebelum memecahkan rekor ini sendiri, Lavillenie adalah juara Olimpiade London 2012. Ia sudah resmi tercatat sebagai salah satu atlet lompat galah terhebat dengan torehannya tersebut meskipun untuk urusan Kejuaraan Dunia, ia harus puas dengan torehan 1 perak plus 2 perunggu sepanjang keikutsertaannya.
Namun Lavillenie sadar bahwa dirinya tidak akan dikenang oleh banyak orang jika tak bisa melewati Bubka meskipun medali emas Olimpiade sudah di tangan. Sejak tiga dasawarsa terakhir, lompat galah putra adalah Bubka dan Bubka adalah lompat galah putra. Demikian analoginya lantaran begitu dominannya Bubka semasa ia aktif menjadi atlet dan rekornya pun tak bisa dipecahkan setelah ia lama pensiun.
Karena itulah ia terus terobsesi untuk bisa melewati capaian Bubka yang sudah bertahan 21 tahun. Optimisme Lavillenie mulai menemui titik terang manakala ia mampu memperbaiki catatan terbaik dirinya sendiri pada bulan Januari lalu dengan tinggi lompatan 6,04 meter di Rouen. Tak lama berselang, Lavillenie pun kembali mempertajam catatan miliknya menjadi 6,08 meter di Bydgoszcz pada akhir Januari. Pada dua kesempatan itu, Lavillenie sendiri mengganti panjang galah yang biasa dia gunakan sebagai salah satu upaya mencari cara meningkatkan performanya.
“Pada awalnya saya hanya berharap bisa terus konsisten melompat di atas 6 meter pada tiap perlombaan tahun ini. Namun ternyata saya bisa mulus melewati dua ketinggian itu tanpa kesulitan berarti. Inilah yang membuat saya optimistis bisa memecahkan rekor dunia.”
Kalimat inilah yang diucapkan oleh Lavillenie pada bulan lalu. Sebuah optimisme memancar jelas dari pernyataannya dan nyatanya tidak butuh satu bulan dari ucapan tersebut terlontar, Lavillenie sudah benar-benar ada di puncak dunia dan mengalahkan rekor milik Bubka. Selain butuh kemampuan, kepercayaan diri jelas menjadi modal penting di balik sebuah keberhasilan.
Lalu bagaimana dengan Bubka? Adakah dirinya terluka dan merasa dipermalukan oleh peristiwa yang berlangsung di negaranya sendiri? Ternyata tidak. Bubka tetap bersikap ksatria dan memegang prinsip seorang juara.  Dia sangat sadar bahwa hari dimana rekor miliknya akan dipecahkan oleh orang lain pasti akan datang, entah itu cepat atau lambat. Karena itu pelukan hangat pun langsung diberikan Bubka kepada Lavillenie di tengah gemuruh publik Ukraina yang juga tetap menyambut hangat peristiwa bersejarah di dunia olahraga ini meski itu berarti satu catatan rekor atlet legendaris mereka terhapus.
Gambar
Bubka dan Lavillenie
“Saya tidak terkejut dengan hasil ini. Lavillenie adalah atlet yang hebat dan saya harap dirinya terus mencatat hasil spektakuler setelah ini,” kata Bubka tanpa sedikit pun nada penyesalan.
Dan Bubka memang tak perlu menyesali apa yang terjadi.  Lavillenie pun bisa melompat dengan begitu hebat tidak lain karena Bubka. Ya, karena Bubka telah menetapkan standar yang tinggi di masa silam sehingga para atlet di generasi setelahnya semakin terpacu dan berlomba untuk melampaui garis batas yang telah ditetapkan oleh Bubka.
-Putra Permata Tegar Idaman-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar