Minggu, 09 Maret 2014

Kapan Kembali, Lin Dan ?

Akhir Januari lalu, Lin Dan diberitakan sudah kembali berlatih intensif dan siap untuk kembali terjun ke persaingan kompetitif bulu tangkis dunia. Namun, nyatanya, dalam daftar nama atlet yang ikut All England, nama Lin Dan belum ada. Pun begitu halnya ketika daftar nama Swiss Grand Prix Gold di-publish pada Jumat (14/2), nama Lin Dan masih tidak terlihat dari daftar nama yang terlampir. Sejatinya bagaimana Lin Dan memandang bulu tangkis sebagai bagian dari hidupnya saat ini? Hal tersebut sendiri sangatlah menarik untuk dicermati dan didiskusikan.
Banyak orang yang sangat yakin bahwa bab penutup karir Lin Dan sebagai seorang pebulu tangkis ada di Olimpiade London 2012. Saat itu, Lin Dan sudah secara sah dan diakui banyak orang sebagai pebulu tangkis terhebat di dekade ini, atau bahkan mungkin bisa diperdebatkan sebagai pebulu tangkis tunggal putra terhebat sepanjang masa, bersaing dengan nama legendaris lainnya. Menjaga konsistensi di papan atas selama bertahun-tahun plus meraih dua medali emas Olimpiade yang rentang jaraknya empat tahun, jelas butuh usaha yang luar biasa untuk mewujudkan hal tersebut.
Tapi ternyata, usai meraih medali emas Olimpiade London 2012, sama sekali tidak ada pernyataan bahwa Lin Dan akan gantung raket. Yang ada hanya pernyataan bahwa ia akan rehat sejenak dari kompetisi untuk kemudian kembali lagi. Dan janji Lin Dan itu diakhiri dengan manis tatkala ia sukses menjadi juara dunia 2013 dengan fakta bahwa ia vakum dari kompetisi level dunia untuk beberapa bulan lamanya.
Namun nyatanya usai menjadi juara dunia, Lin Dan seolah kembali meninggalkan misteri manakala ia kembali memutuskan untuk beristirahat dari kompetisi seri BWF meski untuk liga lokal atau partai eksebisi dirinya masih tampil. Pasca juara Olimpiade, memang rasanya wajar jika Lin Dan berkata bahwa ia jenuh dan ingin rehat dari kompetisi. Namun, begitu kembali bermain di kompetisi dan menjadi juara dunia, adalah hal yang mengherankan jika Lin Dan kembali memutuskan untuk kembali beristirahat dari kompetisi.
Lin Dan sudah meraih semua yang diinginkan pebulu tangkis di dunia ini. Dari gelar perorangan seperti Olimpiade, Kejuaraan Dunia, All England, Asian Games, dan berbagai titel super series lainnya, hingga gelar di turnamen beregu seperti Piala Thomas dan Piala Sudirman, semua sudah dimenangi Lin Dan. Lalu apalagi yang masih harus dibuktikan Lin Dan ?
Gambar
Sebelum meraih periode emas dalam karirnya, Lin Dan pernah mengalami masa mengesalkan dalam hidupnya sebagai seorang pebulu tangkis. Periode 2004-2006 boleh jadi merupakan salah satu masa yang diingat Lin Dan. Terlepas dari banyak gelar yang ia raih di tahun itu, Lin Dan gagal memenangi tiga turnamen besar dalam tiga tahun beruntun pada 2004-2006 yaitu Olimpiade Athena 2004, Kejuaraan Dunia 2005, dan Asian Games 2006. Padahal di tiga ajang itu, Lin Dan selalu berstatus sebagai unggulan pertama. Malah di Kejuaraan Dunia 2006 saat Lin Dan menjadi unggulan kedua Lin Dan berhasil menjadi juara.
Dan menariknya, pemenang dari Olimpiade 2004, Kejuaraan Dunia 2005, dan Asian Games 2006 berujung pada satu nama, Taufik Hidayat. Ditelisik lebih lanjut, Taufik memenangi tiga turnamen itu dengan status sebagai pemain yang tidak diunggulkan di posisi unggulan lima besar.
Mungkinkah hal ini yang juga ingin ditunjukkan Lin Dan saat ini? Bahwa ia juga bisa tetap menjadi juara meski tidak berada dalam posisi yang diunggulkan? Bahwa ia juga bisa tetap juara meskipun lama vakum dari kompetisi dan pertandingan? Lin Dan mampu membuktikan hal itu di Kejuaraan Dunia 2013 di usia yang sudah mencapai 30 tahun dan banyak puji-puji yang langsung mengalir kepadanya. Andai ia kembali mampu melakukannya saat ini, yaitu kembali dari masa vakum dan langsung memenangkan banyak gelar bergengsi, maka pujian dan pengakuan akan kehebatannya pun makin deras mengalir kepadanya.
Selain itu bisa jadi Lin Dan benar-benar jenuh terhadap persaingan di dunia bulu tangkis namun dirinya belum bisa sepenuhnya lepas dari olahraga ini dan memutuskan untuk gantung raket. Bisa saja Lin Dan merasa dirinya terlalu superior dalam keadaan normal sehingga kompetisi bulu tangkis tak akan menarik lagi baginya. Karena itu, dia menciptakan handicap dan tantangan bagi dirinya sendiri agar bulu tangkis masih menyisakan hal mendebarkan bagi dirinya.
Karena itu, Lin Dan sejauh ini belum menyatakan mundur secara resmi. Entah apa yang ada dalam benaknya. Apakah dirinya masih menyimpan hasrat untuk tampil di Olimpiade Rio de Janeiro 2016, hanya dirinya yang tahu. Namun yang jelas, sikap menggantung Lin Dan saat ini adalah semacam seruan tantangan dan pernyataan perang  bagi seluruh pebulu tangkis tunggal putra di dunia untuk berada dalam kondisi siap saat Lin Dan kembali menjejakkan kaki ke arena persaingan.
-Putra Permata Tegar Idaman-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar