Kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah anda.
Ini adalah tagline dari iklan yang masih terngiang-ngiang di benak saya
meskipun ajaibnya saya justru tidak ingat produk apa yang mempopulerkan tagline
tersebut.
Dihubungkan dengan kehidupan sosial, kesan pertama memang
bisa jadi menjadi penentu langkah dan posisi setiap orang di kesempatan
berikutnya. Kesan yang baik akan menimbulkan image positif yang bisa membuat orang tersebut lebih mudah diterima
di langkah-langkah berikutnya.
Mengaitkan hal itu dengan Pengurus Besar Persatuan Bulu
Tangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI) yang baru saja merampungkan nama-nama
kabinet untuk periode 2012-2016, maka PB PBSI di bawah pimpinan Gita Wirjawan bisa
dibilang telah menciptakan kesan pertama yang begitu menggoda. Bagaimana tidak,
Rexy Mainaky, legenda bulu tangkis Indonesia sukses ditarik dan ditempatkan di
posisi Kabid Binpres PBSI untuk periode empat tahun mendatang.
Kehadiran Rexy memang begitu menjanjikan sebuah perubahan.
Maklum, nama Rexy yang sudah 12 tahun malang melintang di Inggris dan Malaysia
serta beberapa bulan di Filipina memang selalu menjadi nama yang disayangkan
karena berada di luar negeri di setiap perbincangan pencinta bulu tangkis di
Indonesia. Sukses Rexy di luar negeri diyakini bisa diterapkan pula di pelatnas PBSI
yang saat ini tengah krisis prestasi.
Rexy terbukti mampu menciptakan tatanan dan dasar yang baik
di perbulu tangkisan Inggris. Dia pula yang membuat ganda Malaysia disegani
dipertengahan 2000-an lewat nama Koo Kien Keat/Tan Boon Heong. Karena itu,
dengan SDM yang bagus yang diyakini tak pernah habis di Indonesia, maka Rexy
bakal lebih mudah melakukan eksplorasi demi munculnya prestasi.
Selain Rexy nama lain yang mengejutkan adalah Susi Susanti
yang menjadi staff ahli Bidang Pembinaan dan Prestasi. Meskipun Susi tidak akan
aktif dalam keseharian lantaran hal itu menjadi tanggung jawab Rexy, namun
dengan posisi yang dimiliki, Susi bisa dengan leluasa memberikan masukan dan
pandangan terkait perkembangan prestasi pemain dan program yang menurutnya
harus dijalankan. Peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 ini tak perlu
lagi sungkan dan merasa tak enak untuk memberi masukan karena dirinya punya
posisi dan kewenangan.
Lalu, bagaimana selanjutnya? Langkah mengesankan yang
dicetak PBSI tentunya tak lantas membuat PBSI bisa terlena di hari-hari
selanjutnya. Justru lantaran mereka sudah mampu mengawali kinerja mereka dengan
kesan baik, maka mereka harus mempertahankan kinerja itu mulai dari saat ini.
Masyarakat pencinta bulu tangkis pastinya akan terus memantau dan memberikan
penilaian terhadap tiap gerak-gerik yang dilakukan.
Gita sebagai pemimpin harus bisa mengawasi kinerja
orang-orang yang telah dipilihnya di tiap posnya. Yang paling utama, jelas pos
Bidang Pembinaan dan Prestasi yang merupakan pos inti yang menentukan sukses
atau tidaknya keberhasilan Indonesia di masa mendatang.
Yang terjadi di periode kepengurusan 2008-2012 bisa jadi
pelajaran. Saat itu, tugas Bidang Pembinaan dan Prestasi direcoki oleh pejabat
lain yang tak berwenang. Alhasil, Lius Pongoh dan Hadi Nasri pun memilih mundur
dari posisinya. Dengan kuasa penuh pada Bidang Pembinaan dan Prestasi, maka itu
akan membuat Rexy bisa bekerja dengan leluasa. Dirinya pun bisa bertanggung
jawab sepenuhnya atas apa yang akan terjadi di masa depan nanti. Hal inilah
yang mesti dipahami benar oleh Gita sebagai nahkoda utama.
Setelah memenuhi janjinya untuk membentuk kepengurusan yang
bagus, maka janji Gita selanjutnya yang menarik ditunggu adalah pembenahan
fasilitas di pelatnas Cipayung. Setelah mendirikan satu bangunan asrama, kini
dikabarkan PBSI akan siap membangun lintasan lari agar para pemain bisa latihan
lari di tempat yang semestinya, bukan di dalam GOR.
Selain janji itu, janji lain yang pernah dikumandangkan Gita
adalah perhatian terhadap kesejahteraan pemain dan pelatih. Pelatih sejauh ini
masih belum mendapatkan kontrak jangka panjang yang selama ini mereka minta.
Dengan adanya kontrak jangka panjang, pastinya pelatih semakin termotivasi
untuk menjalankan tugasnya.
Jika semua janji manis Gita sudah dilaksanakan, muluskah
jalan Indonesia menuju kebangkitan ? Tentunya hal itu belum bisa menjadi sebuah
kepastian. Karena selagi Indonesia berbenah, negara lain seperti Cina, Korea,
dan Jepang pun tetap terus berlatih intensif untuk menjaga jarak keunggulan
mereka dengan Indonesia yang telah berhasil mereka ciptakan. Tetapi adanya
pembenahan dalam sistem, perbaikan kesejahteraan, dan terciptanya pola latihan yang
baik, jelas tetap merupakan sebuah modal besar dalam keinginan akan terwujudnya
sebuah harapan.
-Putra Permata Tegar Idaman-