Jumat, 26 Oktober 2012

Kesan Pertama Begitu Menggoda, Selanjutnya....





Kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah anda. Ini adalah tagline dari iklan yang masih terngiang-ngiang di benak saya meskipun ajaibnya saya justru tidak ingat produk apa yang mempopulerkan tagline tersebut.

Dihubungkan dengan kehidupan sosial, kesan pertama memang bisa jadi menjadi penentu langkah dan posisi setiap orang di kesempatan berikutnya. Kesan yang baik akan menimbulkan image positif yang bisa membuat orang tersebut lebih mudah diterima di langkah-langkah berikutnya.

Mengaitkan hal itu dengan Pengurus Besar Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI) yang baru saja merampungkan nama-nama kabinet untuk periode 2012-2016, maka PB PBSI di bawah pimpinan Gita Wirjawan bisa dibilang telah menciptakan kesan pertama yang begitu menggoda. Bagaimana tidak, Rexy Mainaky, legenda bulu tangkis Indonesia sukses ditarik dan ditempatkan di posisi Kabid Binpres PBSI untuk periode empat tahun mendatang.

Kehadiran Rexy memang begitu menjanjikan sebuah perubahan. Maklum, nama Rexy yang sudah 12 tahun malang melintang di Inggris dan Malaysia serta beberapa bulan di Filipina memang selalu menjadi nama yang disayangkan karena berada di luar negeri di setiap perbincangan pencinta bulu tangkis di Indonesia. Sukses Rexy di luar negeri  diyakini bisa diterapkan pula di pelatnas PBSI yang saat ini tengah krisis prestasi.

Rexy terbukti mampu menciptakan tatanan dan dasar yang baik di perbulu tangkisan Inggris. Dia pula yang membuat ganda Malaysia disegani dipertengahan 2000-an lewat nama Koo Kien Keat/Tan Boon Heong. Karena itu, dengan SDM yang bagus yang diyakini tak pernah habis di Indonesia, maka Rexy bakal lebih mudah melakukan eksplorasi demi munculnya prestasi.

Selain Rexy nama lain yang mengejutkan adalah Susi Susanti yang menjadi staff ahli Bidang Pembinaan dan Prestasi. Meskipun Susi tidak akan aktif dalam keseharian lantaran hal itu menjadi tanggung jawab Rexy, namun dengan posisi yang dimiliki, Susi bisa dengan leluasa memberikan masukan dan pandangan terkait perkembangan prestasi pemain dan program yang menurutnya harus dijalankan. Peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 ini tak perlu lagi sungkan dan merasa tak enak untuk memberi masukan karena dirinya punya posisi dan kewenangan.

Lalu, bagaimana selanjutnya? Langkah mengesankan yang dicetak PBSI tentunya tak lantas membuat PBSI bisa terlena di hari-hari selanjutnya. Justru lantaran mereka sudah mampu mengawali kinerja mereka dengan kesan baik, maka mereka harus mempertahankan kinerja itu mulai dari saat ini. Masyarakat pencinta bulu tangkis pastinya akan terus memantau dan memberikan penilaian terhadap tiap gerak-gerik yang dilakukan.
Gita sebagai pemimpin harus bisa mengawasi kinerja orang-orang yang telah dipilihnya di tiap posnya. Yang paling utama, jelas pos Bidang Pembinaan dan Prestasi yang merupakan pos inti yang menentukan sukses atau tidaknya keberhasilan Indonesia di masa mendatang.

Yang terjadi di periode kepengurusan 2008-2012 bisa jadi pelajaran. Saat itu, tugas Bidang Pembinaan dan Prestasi direcoki oleh pejabat lain yang tak berwenang. Alhasil, Lius Pongoh dan Hadi Nasri pun memilih mundur dari posisinya. Dengan kuasa penuh pada Bidang Pembinaan dan Prestasi, maka itu akan membuat Rexy bisa bekerja dengan leluasa. Dirinya pun bisa bertanggung jawab sepenuhnya atas apa yang akan terjadi di masa depan nanti. Hal inilah yang mesti dipahami benar oleh Gita sebagai nahkoda utama.

Setelah memenuhi janjinya untuk membentuk kepengurusan yang bagus, maka janji Gita selanjutnya yang menarik ditunggu adalah pembenahan fasilitas di pelatnas Cipayung. Setelah mendirikan satu bangunan asrama, kini dikabarkan PBSI akan siap membangun lintasan lari agar para pemain bisa latihan lari di tempat yang semestinya, bukan di dalam GOR.

Selain janji itu, janji lain yang pernah dikumandangkan Gita adalah perhatian terhadap kesejahteraan pemain dan pelatih. Pelatih sejauh ini masih belum mendapatkan kontrak jangka panjang yang selama ini mereka minta. Dengan adanya kontrak jangka panjang, pastinya pelatih semakin termotivasi untuk menjalankan tugasnya.

Jika semua janji manis Gita sudah dilaksanakan, muluskah jalan Indonesia menuju kebangkitan ? Tentunya hal itu belum bisa menjadi sebuah kepastian. Karena selagi Indonesia berbenah, negara lain seperti Cina, Korea, dan Jepang pun tetap terus berlatih intensif untuk menjaga jarak keunggulan mereka dengan Indonesia yang telah berhasil mereka ciptakan. Tetapi adanya pembenahan dalam sistem, perbaikan kesejahteraan, dan terciptanya pola latihan yang baik, jelas tetap merupakan sebuah modal besar dalam keinginan akan terwujudnya sebuah harapan.

-Putra Permata Tegar Idaman-